Tuesday, August 13, 2019

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge 

 A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B
 Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan

Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :


Untuk Router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2  


Untuk Router B
ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 
Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.


Untuk Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

Untuk Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1 



B.     LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B


Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
 
  
a.    Konfigurasi untuk wireless Router A

Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge 
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123

b. Konfigurasi untuk Wireless Router  B


        
Jika menggunakan Command line :
        interface wireless enable wlan1
        interface wireless set mode=station 
        interface wireless set band=2ghz-b/g
        interface wireless set ssid=tes123


Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut :  


Memasang Ip address pada router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1 


Memasang Ip address pada router B
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 
ip address dd address=172.16.2.2/24  interface=wlan1 

Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
  
Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2 

Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1
Demikianlah tutorial mikrotik tentang Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik. Silakan dipraktekkan dan semoga bermanfaat :)

Monday, August 12, 2019

Literasi Routing Mikrotik



Pengertian Routing Mikrotik
    Jasa setting mikrotik - Pengertian Routing Mikrotik,router merupakan sebuah perangkat untuk menghubungkan jaringan publik dengan jaringan private, singkatnya router merupakan perangkat yang digunakan sebagai penghubung antara jaringan internet dengan jaringan local (LAN), sederhana router juga boleh disebut sebagai perangkat penghubung antara network yang sama maupun network yang berbeda baik dari segi topologi maupun teknologinya.
Sedangkang routing memiliki pengertian sebuah proses untuk meneruskan paket-paket dari sebuah jaringan kejaringan lainnya melalui  perangkat internetwork (router). Baik router mikrotik maupun router terkenal lainnya seperti router cisco memiliki banyak jenis serta bentuknya dalam penerusan paket-paket antar jaringan seperti termaksud dalam pengertian router diatas.
Ada dua jenis routing secara umum, kedua jenis routing tersebut juga dibagi-bagi lagi kedalam masing-masing teknik serta teknologinya. Adapun dua jenis routing tersebut adalah:
1. Static routing (routing statis)
2. Dynamic routing (routing dinamis)

Routing Static
    Routing static artinya administrator melakukan configuri routing secara manual dengan mendefenisikan setiap network tujuan serta gateway yang diharus di lewatinya.
Cara kerja routing static dapat dengan kenal dengan cirinya yakni:
·                     Routing static tidak berbagi informasi routing dengan router lainnya.
·                     Jumlah gatewanya terbatas.
·                     Routing di tambahkan secara manual pada tiap-tiap router
Untuk hal tersebut routing static memiliki kekurangan dan serta kelebihannya
Kerugian pengguna routing statis :
Administrator harus mengetahui semua alamat IP network yang akan di routing serta network tujuannya beserta next hoopnya (
jalur mana yang akan dilewati).
Routing static tidak di rekomendasikan untuk jaringan berskala besar.
Routing static tidak bisa beradaptasi terhadap penambahan router secara otomatis
administrator harus melakukan configurasi terhadap router berikutnya maupun router sebelumnya agar masing-masing router dapat berkomunikasi,
oleh karena konfigurasi pada tiap router harus dirubah jika ada penambahan router.
Routing static tidak mampu beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.
Selain memiliki kekurangan maupun kerugian, routing statis tentunya memiliki kekhususan juga, yaitu Keuntungan menggunakan teknik routing statis :
  • Beban kerja router lebih ringan, karena route tidak melakukan update berkala terhadap tabel routing, sebagaimana yang terjadi pada penggunaan routing dynamic. Karena router hanya mengupdate ip table yang di lakukan oleh administrator jika di butuhkan.
  • Pengiriman paket data lebih cepat dibanding dengan routing dynamic, karena tujuan serta jalurnya sudah di tentukan secara manual oleh administrator jaringan.
  • Mudah dalam menganalisa kesalahan yang terjadi pada jaringan.
  • Path/jalur routing mudah diprediksi.
  • Tidak membutuhkan proses update routing table.
  • Mudah dikonfigurasi karena di manfaatkan untuk network dengan skala kecil.
Routing dynamic (routing dinamis)
     Routing dynamic artinya administrator hanya membuat configurasi router secara dinamis dengan mengaktifkan fungsi dynamic routing pada setiap router, router-router tersebut dengan sendirinya akan mencari jalur terbaik untuk menuju tujuannya, dengan menggunakan sebuah algoritma, sehingga keputusan dilakukan langsung oleh router tanpa harus ada campur tangan administrator lagi.
Teknik dynamic routing sangat bermanfaat dalam jaringan skala sedang maupun jaringan dengan skala yang besar. Dynamic routing juga mempermudah administrator dalam mengelola jaringan, terlebih jika jaringannya semakin besar serta komplex.
Tulisan diatas sudah disebutkan keunggulana routing static, tidak berbeda jauh, routing dynamic juga memiliki keuntungan dan kerugian, naumun untuk lebih mengetahui tentang routing dynamic ini, kita harus mengenalinya dengan mengenal cara kerja routing dynamic.

Adapun cara kerja routing dynamic adalah:
  • Router berbagi informasi routing secara otomatis dengan melakukan update table routing menggunakan algoritma, sesuai jenis routing dinamisnya.
  • Memiliki jumlah gateway sangat banyak.
  • Routing tabel dibuat secara otomatis(dynamic) sesuai jenis routing yang di gunakan.
  • Membutuhkan protocol routing seperti RIP (Routing Information Protocol) maupun OSPF (Open Short Path First)
   Kita sudah mengenal cara kerja routing dynamic secara singkat, selanjutnya kita harus mengetahui apa keuntungan menggunakan rout dinamis.
Adapun keuntungan routing dinamis adalah:
  • Administrator harus mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan router-router lainnya.
  • Aministrator jaringan tidak harus mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Administrator tidak harus repot mengubah tabel routing jika ada penambahan network/router.
  • Configurasi dilakukan secara dinamis jika ada penambahan maupun pengurangan router (scalability).
  • Scalability: konfigurasi dilakukan secara dinamis apabila terdapat penambahan/pengurangan router.
  • Route jaringan secara otomatis berubah serta beradaptasi jika ada link failure (gagal).

Kerugian menggunakan routing dinamis :
  • Terjadinya update table routing otomatis, yang dapat menyababkan tingginya resource pada router (menambah beban router)
  • Respons terhadap table route cukup lama, disebabkan router harus membroadcast dahulu kesmua router, sampai di temukan rute yang cocok.
  • Meningkatnya kompleksitas algoritma routing. 
  • Router menentukan jalur tujuannya atau routenya berdasarkan: jalur terbaik, cost, jalur terdekat dan lain-lainnya.
  • Router bertukar informasi secara periodik.
  • Routing dynamic tidak didukung oleh semua router.

10 Permasalahan Merakit Pada Komputer

10 Permasalahan Merakit Pada Komputer 1.   Masalah : -     Komputer tidak mau menyala sama sekali -     kipas power su...